Ada seorang gembala dan dombanya. Gembala ini senang mengambil domba-domba yang terlantar di mana saja, dia merawat mereka dan menuntun mereka kemanapun dia pergi. Dia sangat mengasihi mereka.
Gembala akan membiarkan para dombanya bermain beberapa jam sehari. Semua domba akan belarian saling berkejaran, semua kecuali satu, Dombi si Domba. Dombi tidak pernah mau bermain bersama, malahan dia juga tidak banyak bicara. Dia selalu sedih tetapi tidak ada seorangpun yang tahu mengapa.
Satu hari sang gembala mendapatkan ide cemerlang untuk menaruh setiap domba dalam “keluarga” untuk membuat mereka ada dalam satu kelompok. Dia menetapkan para ayah, para ibu dan para anak namun ketika dia menempatkan Dombi dalam satu “Keluarga” Dombi pergi sambil menangis. Tidak ada yang tahu alasannya. Dombi sangat terluka. Gembala memutuskan untuk berbicara dengan Dombi.
Gembala mendatangi Dombi yang sedang menangis. Dia bertanya apa yang salah. Dombi mulai menceritakan apa yang menyebabkan dia terlantar.
Dia bercerita tentang ayahnya. Dombi hanya memiliki Ayahnya. Dia sangat mengasihi ayahnya. Ayahnya menjaga dia dengan baik dan mereka memiliki segalanya. Mereka tinggal di rumah yang indah. Namun satu hari mereka terpisah.
Mereka sedang berjalan bersama. Ayah Dombi sedang mencari makanan. Dia memperingatkan Dombi untuk tidak dekat-dekat dengan hutan karena di sana tinggal banyak serigala. Dombi tidak mendengarkan.
Dia kabur ke hutan. Dombi mendengar suara langkah kaki di sekitar mereka. Namun itu bukan suara langkah kaki ayahnya. Mereka adalah serigala. Dombi berlari menyelamatkan diri. Dia lari ke sisi lain dari hutan itu.
Dia sangat beruntung bisa selamat tetapi itulah terakhir kalinya dia melihat ayahnya. Dia tidak bisa bertemu ayahnya lagi karena untuk melihat ayahnya dia harus melewati hutan itu.
Adik-adik…, Dombi terpisah dari ayahnya karena perbuatannya. Dia tidak mentaati perintah ayahnya dan sekarang dia tidak bisa ada bersama ayahnya lagi.D emikian juga, kita terpisahkan dari Allah karena dosa. Ketika kita berdosa, kita dipisahkan dari Bapa kita dan tidak ada kesempatan untuk bertemu dengan dia jika Tuhan tidak memiliki rencana.
Sejak hari itu semua orang mengerti mengapa Dombi selalu sedih. Mengerti bahwa Dombi merindukan ayahnya. Dombi mencoba untuk bergabung dengan kelompok namun selalu teringat akan ayahnya dan betapa ia ingin bersama ayahnya lagi di rumah. Dia ingat hal-hal yang dia miliki di rumah ayahnya, kamarnya sendiri. Sekarang dia tidak punya apa-apa.
Dombi memiliki segalanya dan sekarang dia tidak memiliki apapun. Sama halnya dengan kita. Kita memiliki segalanya yang Bapa di Surga miliki. Ketika Yesus mati, dia meninggalkan warisan untuk kita. Dia memberikan kepada kita jalan masuk untuk apa yang menjadi milik Allah.
Kita memiliki roh Allah, kita memiliki kasih-Nya untuk di bagikan pada sesama, kita memiliki damai sejahtera Allah dalam masa-masa sulit, kita memiliki segalanya…!!!
Gembala tidak tahan melihat Dombi bersedih lagi. Dia tahu Bahwa dia harus menyatukan Dombi dengan ayahnya. Pagi berikutnya, sang gembala bangun sangat pagi dan memulai perjalanan panjang mereka. Dombi ingin tahu kemana mereka akan pergi tetapi gembala tidak memberitahukan. Mereka berjalan selama berjam-jam sampai mereka mencapai hutan.
Kini Dombi tahu dengan jelas di mana dia berada. Dia mulai panik, namun Gembala berkeras untuk mereka melalui hutan supaya sampai ke rumah ayahnya. Dombi tidak mau tetapi sang Gembala meyakinkan dia bahwa dia akan bersama Dombi sepanjang jalan. Dombi mengucapkan selamat tinggal kepada domba yang lain.
Dombi dan sang gembalapun memasuki hutan. Awalnya semua kelihatan baik-baik saja. Lalu mereka mendengar gemerisik daun-daunan sepertinya mereka sedang di ikuti, dan mereka mulai mempercepat langkah mereka. Dombi mengikuti gembala. Kemudian tiba-tiba sekelompok serigala melompat keluar dari balik pepohonan. Dombi sangat ketakutan. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Sang Gembala mulai menggunakan tongkatnya untuk melawan dan berseru pada dombi “Lari Dombi…!!!" Dombi mulai berlari secepat dia bisa. Dia tidak melihat kebelakang.
Dombi berhasil keluar dari hutan. Dia tidak percaya. Dia bisa melihat rumah ayahnya di kejauhan. Dia sangat gembira. Dia ingin berterima kasih kepada sang gembala, namun ketika ia melihat kebelakang, tidak ada gembala.
Dombi tahu jika sang Gembala tidak ada di belakangnya, berarti dia tidak dapat melewati para serigala tersebut.
Dombi menangis. Sang gembala tahu bahwa ada kemungkinan dia tidak akan selamat, namun ia tetap mengorbankan dirinya. Dombi tidak percaya bahwa sang gembala akan mengorbankan dirinya sehingga dia memiliki jalan masuk kepada ayahnya dan rumah ayahnya.
Hal ini tepat seperti yang Yesus lakukan untuk kita. Dia memberikan hidupnya supaya kita memperoleh jalan kepada Bapa kita. Sama pentingnya untuk sang gembala mempersatukan Dombi dan ayahnya, begitu juga penting bagi Yesus untuk menyatukan kita dengan Bapa di Surga.
Sekarang kita bukan lagi musuh Allah namun dia menyebut kita sahabat.
Dombi mendekati rumah ayahnya. Belum lagi ia mengetuk pintu, ayahnya sudah membuka pintu. Ia tidak dapat percaya dengan apa yang ia lihat. Anaknya yang ia kira sudah mati. Mereka saling berpelukan dan bersukacita. Dombi tidak mungkin bisa bersama ayahnya jika bukan karena Sang Gembala dan tidak mungkin kita bisa bersama Allah Bapa jika kita bukan karena Yesus. Itulah mengapa Yesus harus mati.
Ayat Emas :ROMA 6 : 23
Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Kenapa Tuhan Yesus mati.
1. Dia membuat jalan bagi Manusia untuk kembali bersamamu.
2. Agara Manusia bisa kembali bersahabat Allah
DIAMBIL DARI KURIKULUM SEKOLAH MINNH
Gembala akan membiarkan para dombanya bermain beberapa jam sehari. Semua domba akan belarian saling berkejaran, semua kecuali satu, Dombi si Domba. Dombi tidak pernah mau bermain bersama, malahan dia juga tidak banyak bicara. Dia selalu sedih tetapi tidak ada seorangpun yang tahu mengapa.
Satu hari sang gembala mendapatkan ide cemerlang untuk menaruh setiap domba dalam “keluarga” untuk membuat mereka ada dalam satu kelompok. Dia menetapkan para ayah, para ibu dan para anak namun ketika dia menempatkan Dombi dalam satu “Keluarga” Dombi pergi sambil menangis. Tidak ada yang tahu alasannya. Dombi sangat terluka. Gembala memutuskan untuk berbicara dengan Dombi.
Gembala mendatangi Dombi yang sedang menangis. Dia bertanya apa yang salah. Dombi mulai menceritakan apa yang menyebabkan dia terlantar.
Dia bercerita tentang ayahnya. Dombi hanya memiliki Ayahnya. Dia sangat mengasihi ayahnya. Ayahnya menjaga dia dengan baik dan mereka memiliki segalanya. Mereka tinggal di rumah yang indah. Namun satu hari mereka terpisah.
Mereka sedang berjalan bersama. Ayah Dombi sedang mencari makanan. Dia memperingatkan Dombi untuk tidak dekat-dekat dengan hutan karena di sana tinggal banyak serigala. Dombi tidak mendengarkan.
Dia kabur ke hutan. Dombi mendengar suara langkah kaki di sekitar mereka. Namun itu bukan suara langkah kaki ayahnya. Mereka adalah serigala. Dombi berlari menyelamatkan diri. Dia lari ke sisi lain dari hutan itu.
Dia sangat beruntung bisa selamat tetapi itulah terakhir kalinya dia melihat ayahnya. Dia tidak bisa bertemu ayahnya lagi karena untuk melihat ayahnya dia harus melewati hutan itu.
Adik-adik…, Dombi terpisah dari ayahnya karena perbuatannya. Dia tidak mentaati perintah ayahnya dan sekarang dia tidak bisa ada bersama ayahnya lagi.D emikian juga, kita terpisahkan dari Allah karena dosa. Ketika kita berdosa, kita dipisahkan dari Bapa kita dan tidak ada kesempatan untuk bertemu dengan dia jika Tuhan tidak memiliki rencana.
Sejak hari itu semua orang mengerti mengapa Dombi selalu sedih. Mengerti bahwa Dombi merindukan ayahnya. Dombi mencoba untuk bergabung dengan kelompok namun selalu teringat akan ayahnya dan betapa ia ingin bersama ayahnya lagi di rumah. Dia ingat hal-hal yang dia miliki di rumah ayahnya, kamarnya sendiri. Sekarang dia tidak punya apa-apa.
Dombi memiliki segalanya dan sekarang dia tidak memiliki apapun. Sama halnya dengan kita. Kita memiliki segalanya yang Bapa di Surga miliki. Ketika Yesus mati, dia meninggalkan warisan untuk kita. Dia memberikan kepada kita jalan masuk untuk apa yang menjadi milik Allah.
Kita memiliki roh Allah, kita memiliki kasih-Nya untuk di bagikan pada sesama, kita memiliki damai sejahtera Allah dalam masa-masa sulit, kita memiliki segalanya…!!!
Gembala tidak tahan melihat Dombi bersedih lagi. Dia tahu Bahwa dia harus menyatukan Dombi dengan ayahnya. Pagi berikutnya, sang gembala bangun sangat pagi dan memulai perjalanan panjang mereka. Dombi ingin tahu kemana mereka akan pergi tetapi gembala tidak memberitahukan. Mereka berjalan selama berjam-jam sampai mereka mencapai hutan.
Kini Dombi tahu dengan jelas di mana dia berada. Dia mulai panik, namun Gembala berkeras untuk mereka melalui hutan supaya sampai ke rumah ayahnya. Dombi tidak mau tetapi sang Gembala meyakinkan dia bahwa dia akan bersama Dombi sepanjang jalan. Dombi mengucapkan selamat tinggal kepada domba yang lain.
Dombi dan sang gembalapun memasuki hutan. Awalnya semua kelihatan baik-baik saja. Lalu mereka mendengar gemerisik daun-daunan sepertinya mereka sedang di ikuti, dan mereka mulai mempercepat langkah mereka. Dombi mengikuti gembala. Kemudian tiba-tiba sekelompok serigala melompat keluar dari balik pepohonan. Dombi sangat ketakutan. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Sang Gembala mulai menggunakan tongkatnya untuk melawan dan berseru pada dombi “Lari Dombi…!!!" Dombi mulai berlari secepat dia bisa. Dia tidak melihat kebelakang.
Dombi berhasil keluar dari hutan. Dia tidak percaya. Dia bisa melihat rumah ayahnya di kejauhan. Dia sangat gembira. Dia ingin berterima kasih kepada sang gembala, namun ketika ia melihat kebelakang, tidak ada gembala.
Dombi tahu jika sang Gembala tidak ada di belakangnya, berarti dia tidak dapat melewati para serigala tersebut.
Dombi menangis. Sang gembala tahu bahwa ada kemungkinan dia tidak akan selamat, namun ia tetap mengorbankan dirinya. Dombi tidak percaya bahwa sang gembala akan mengorbankan dirinya sehingga dia memiliki jalan masuk kepada ayahnya dan rumah ayahnya.
Hal ini tepat seperti yang Yesus lakukan untuk kita. Dia memberikan hidupnya supaya kita memperoleh jalan kepada Bapa kita. Sama pentingnya untuk sang gembala mempersatukan Dombi dan ayahnya, begitu juga penting bagi Yesus untuk menyatukan kita dengan Bapa di Surga.
Sekarang kita bukan lagi musuh Allah namun dia menyebut kita sahabat.
Dombi mendekati rumah ayahnya. Belum lagi ia mengetuk pintu, ayahnya sudah membuka pintu. Ia tidak dapat percaya dengan apa yang ia lihat. Anaknya yang ia kira sudah mati. Mereka saling berpelukan dan bersukacita. Dombi tidak mungkin bisa bersama ayahnya jika bukan karena Sang Gembala dan tidak mungkin kita bisa bersama Allah Bapa jika kita bukan karena Yesus. Itulah mengapa Yesus harus mati.
Ayat Emas :ROMA 6 : 23
Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Kenapa Tuhan Yesus mati.
1. Dia membuat jalan bagi Manusia untuk kembali bersamamu.
2. Agara Manusia bisa kembali bersahabat Allah
DIAMBIL DARI KURIKULUM SEKOLAH MINNH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar