Selasa, 31 Juli 2012

Memahami Psikologi Anak (3)

Faktor yang mempengaruhi perkembangan

Perkembangan anak dipengaruhi oleh 2 faktor utama:
  1. Faktor bawaan (herediter). Merupakan suatu kondisi yang 'terberi' sejak lahir seperti potensi kecerdasan, bakat, minat dan kecenderungan atau sifat yang diturunkan dari orang tua.
  2. Faktor pengalaman (lingkungan). Merupakan suatu kondisi yang dialami anak sepanjang kehidupannya baik di rumah, sekolah maupun lingkungan pergaulan di luar rumah. Setiap anak mengembangkan pola perilaku yang unik sesuai dengan pengalamannya yang berbeda-beda dalam pemenuhan dan pengembangan kebutuhannya.
Balita (0-5 thn)
  • egosentris
  • daya khayal tinggi
  • daya konsentrasi terbatas
  • rasa ingin tahu besar
  • hubungan sosial terbatas pada orang yang sering ditemui saja
Anak Kecill (6 - 8 tahun)
  • aktif melakukan kegiatan fisik
  • suka bekerjasama
  • dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan
  • rasa ingin tahu semakin besar
  • hubungan sosial meluas
Anak Sedang (9 - 11 tahun)
  • fisik semakin berkembang
  • sulit mengembangkan hubungan sosial dengan lawan jenis yang seusia
  • menyukai persaingan
  • menyukai kegiatan yang menantang
  • memuja tokoh pahlawan
  • bisa menerima tugas dan tanggung jawab

Anak besar/remaja (12 - 14 tahun)
  • fisik berkembang sangat pesat
  • mengalami proses pematangan seksual
  • suka mengkritik
  • daya berpikir logis mulai berkembang
  • emosi tidak stabil
  • ingin mandiri
Metode Mengajar
Guru dan orang tua yang bijaksana akan mengajar dan mendidik anaknya dengan cara yang paling sesuai dengan keunikan anak. Sebab itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui kebutuhan anak pada setiap tahap perkembangannya. Seorang tokoh psikologi perkembangan kognitif bernama Piaget berpendapat bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.
Selain itu, Piaget juga menganggap bahwa belajar adalah proses yang aktif dimana seorang anak berinteraksi dengan lingkungannya untuk memecahkan atau mengatasi persoalannya. Anak bereksplorasi dan menjelajahi dunianya untuk menemukan pengetahuan demi pengetahuan. Pada awalnya proses berpikir anak sangat sederhana. Namun, semakin lama semakin kompleks.
Oleh karena itu, menurut Piaget, tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan kepada anak, melainkan mencarikan, menunjukkan atau memberikan saran yang merangsang minat anak untuk menemukan pengetahuan guna memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Tugas ini kelihatannya sederhana, namun sesungguhnya bukanlah tugas yang mudah.
Jadi tidak ada cara atau metode yang lebih baik yang sesuai untuk semua anak. Metode tertentu sesuai untuk anak 3 tahun, namun tidak tepat untuk remaja. Dengan demikian, kita perlu mencermati metode mengajar yang sesuai untuk setiap tahap perkembangan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar