Om
beo kebingungan saat menerima telepon dari sekolah anaknya yang
mengabarkan kalau anaknya nangis dan tidak mau di jemput oleh jemputan
sekolah, padahal biasanya ano anak laki satu-satunya tidak bertingkah
seperti itu " ngapain bingung-bingung pak beo?" kataku sambil memegang
pundak om beo yang punya jenggot tak terlalu lebat " Iya kak bagaimana
ini, anakku nangis tidak mau pulang sama yang jemput
padahal saya harus menyelesaikan pekerjaan" saya nyengir alias mringis "
Namanya juga anak-anak om beo, gak tiap hari kan ano begitu, yah
sekali-kali membuat seneng kenapa?" jawabku "kalau ada kesempatan bisa
mengantar, menjemput dan menemani bermain itu anugerah lho om, gak semua
orang tua dapat kesempatan seperti itu, pergilah kalau harus pergi,
layani anakmu sebelum melayani anak orang lain" kataku sambil memberikan
semangat pada om beo, " iya kak puji, terimakasih yah atas mutivasinya,
saya berangkat dulu kak" pak beo bergegas menstater motornya dan bablas
meluncur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar