Shallom kakak-kakak guru sekolah minggu dimanapun kalian berada, hari ini saya tiba-tiba mengingat tentang sawah.
Dulu ketika saya kecil saat masih tinggal di desa dimana saya lahir ayah saya suka menyusuruh saya untuk pergi ke sawah, hampir setiap pagi untuk apa? ayah saya menyuruhku untuk memperhatikan irigasi atau saluran air, dan melihat apakah aliran air yang mengaliri sawah tersebut lancar dari mulai ujung sumber air sampai mengalir menuju padi - padi yang di tanam dan sedang bertumbuh karena kalau sampai tidak ada aliran air maka padi-padi itu akan mati akibat kekeringan air.
Seperti biasa saya memulainya dari ujung sumber air, saya mulai memastikan apakah saluran dari sumber air tidak ada sumbatan yang mengakibatkan air tidak mengalir atau mengalir namun tidak lancar akibat ke bocoran atau ada sumbatan. kemudian saya harus mengurut sampai bawah, di tengahpun saya harus melihat kelancara air kalau-kalau ada yang ,merembes ke bawah, kalau ada rembesan biasanya saya menutupnya denga serabut atau daun padi bekas atau rumput kering kemudian saya injak tanahnya.
Setelah sampai di sawah saya juga harus memastikan air itu merata membasahi semua batang yang ada di hamparan sawah ayah saya. terkadang di sawahpun ada kebocoran- kebocoran air yang di buat oleh binatang kecil saya menyebutnya orong-orong, binatang ini kadan membuat lubang kebawah yang kadang membuat air bocor kebawah.
Saya pernah mendapati sawah ayah saya kekeringan, tanahnya mulai retak retak akibatnya hampir semua batang pada mati kekeringan, untung saja ayah saya cekatan untuk membuat pompa untuk menarik air dari sungai yang ada di bawah, namun karena sudah agak lama kering maka akibatnya padi tidak bertumbuh dengan baik dan mengalami gagal panen.
Kakak-kakak kerohanian kita kadang seperti itu, kenapa kadang kita merasa kering rohaninya, mulai capai melayani Tuhan, mulai uring-uringan, mulai hitung hitungan, mudah tersinggung, mudah marah pada anak-anak yang kita layani bahkan suka kesal ketika pemimpin kita membuat peraturan baru yang tidak sesuai dengan maunya kita, dan tidak pernah berdoa. kakak-kakak hati hati itu adalah ciri-ciri rohani kita sedang kering, kenapa seperti itu karena kasih mula-mula kita sudah mulai luntur dan hilang, kalau kita tidak cepat menaggulanginya maka sangatlah berbahaya karena akibatnya kita akan menuju pada kematian rohani..
Dulu ketika saya kecil saat masih tinggal di desa dimana saya lahir ayah saya suka menyusuruh saya untuk pergi ke sawah, hampir setiap pagi untuk apa? ayah saya menyuruhku untuk memperhatikan irigasi atau saluran air, dan melihat apakah aliran air yang mengaliri sawah tersebut lancar dari mulai ujung sumber air sampai mengalir menuju padi - padi yang di tanam dan sedang bertumbuh karena kalau sampai tidak ada aliran air maka padi-padi itu akan mati akibat kekeringan air.
Seperti biasa saya memulainya dari ujung sumber air, saya mulai memastikan apakah saluran dari sumber air tidak ada sumbatan yang mengakibatkan air tidak mengalir atau mengalir namun tidak lancar akibat ke bocoran atau ada sumbatan. kemudian saya harus mengurut sampai bawah, di tengahpun saya harus melihat kelancara air kalau-kalau ada yang ,merembes ke bawah, kalau ada rembesan biasanya saya menutupnya denga serabut atau daun padi bekas atau rumput kering kemudian saya injak tanahnya.
Setelah sampai di sawah saya juga harus memastikan air itu merata membasahi semua batang yang ada di hamparan sawah ayah saya. terkadang di sawahpun ada kebocoran- kebocoran air yang di buat oleh binatang kecil saya menyebutnya orong-orong, binatang ini kadan membuat lubang kebawah yang kadang membuat air bocor kebawah.
Saya pernah mendapati sawah ayah saya kekeringan, tanahnya mulai retak retak akibatnya hampir semua batang pada mati kekeringan, untung saja ayah saya cekatan untuk membuat pompa untuk menarik air dari sungai yang ada di bawah, namun karena sudah agak lama kering maka akibatnya padi tidak bertumbuh dengan baik dan mengalami gagal panen.
Kakak-kakak kerohanian kita kadang seperti itu, kenapa kadang kita merasa kering rohaninya, mulai capai melayani Tuhan, mulai uring-uringan, mulai hitung hitungan, mudah tersinggung, mudah marah pada anak-anak yang kita layani bahkan suka kesal ketika pemimpin kita membuat peraturan baru yang tidak sesuai dengan maunya kita, dan tidak pernah berdoa. kakak-kakak hati hati itu adalah ciri-ciri rohani kita sedang kering, kenapa seperti itu karena kasih mula-mula kita sudah mulai luntur dan hilang, kalau kita tidak cepat menaggulanginya maka sangatlah berbahaya karena akibatnya kita akan menuju pada kematian rohani..
Kehidupan rohani yang kering sulit untuk bertumbuh, seperti padi yang saya ceritakan di atas bukan hanya bertumbuh namun bisa mati. Jangan biarkan kekeringan melanda kehidupan rohani kita. Kehidupan orang percaya harus selalu disegarkan dan selalu dibasahi. Tanaman yang kering harus disiram supaya bertumbuh dan berbuah-buah. Kering berarti tidak ada sukacita, tidak ada kesegaran dan tidak ada pertumbuhan (Yoel 1:10-12).
bagaimana caranya agar kita tidak sampai kekeringan, mulailah datang kepada Tuhan Yesus sumber air itu, perbaiki saluran yang tersumbat, “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” (Hosea 6:3). Kita semua memerlukan air, itulah sebabnya mintalah juga air Roh Kudus dari Tuhan.
“Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal,” Yohanes 4:13-14.
ingatlah kakak-kakak, Kematian Rohani bermula dari kekeringan rohani yang kita biarkan secara terus menerus dan juga menolak asupan rohani. Sebagai Orang Percaya dan pelayan anak, kita harus memahami pentingnya asupan rohani tersebut sebagai suatu hal yang sangat mutlak yang dibutuhkan oleh tubuh rohani kita. Asupan rohani adalah: Doa, Pujian, Penyembahan dan Baca Firman Tuhan. Dan hal yang sangat penting mengenai Asupan rohani adalah ‘tinggal di dalam DIA’. Karena DIA adalah Air Kehidupan itu, di dalam DIA kita disegarkan kembali; Jasmani dan Rohani.
“Barangsiapa “tidak tinggal di dalam Aku”, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api la dlu dibakar.” Yohanes 15:5 namun orang yang kesukaannya Taurat Tuhan apa yang di katakan ayat di bawah?
“Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Mazmur 1:2-3
Apa saja yang di perbuatnya akan berhasil....yang setuju percaya mari katakan...Amin
Biarlah kita menjadi guru-guru sekolah minggu yang bertumbuh, berbuah dan menghasilkan buah yang banyak...GBU ALL ( Kak Pujianto )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar