Selasa, 07 Februari 2017

Cerita dan Laporan Perjalan MISI Bima (PELAYANAN MISI CCM)

JAKARTA, SahabatGSM- Team yang terdiri dari 3 orang, Pujianto, Iswahyudi dan Sudung telah menyelesaikan perjalanan dan kegiatan misi di Bima NTB .
Waktu menunjukan pukul 02.00 dini hari kak puji keluar dari kediamanya di kawasan ciputat tepatnya perumahan villa dago tol, menggunakan transportasi online menuju kediaman kak yudi  yang  kemudian di lanjutkan  menjuju ke bandara SOETA, sementara team yang lainya sudah bergerak menuju ke tempat yang sama setelah berkomunikasi melalui wa.

 Kami berkumpul di pintu masuk keberangkatan terminal 1B  untuk menuju BIMA via transit di pulau Lombok. setelah mengalami keterlambatan penerbangan/Delay di lombok akhirnya kami terbang ke Bima pada pukul 13.30 waktu setempat. kemudian kami tiba di bima 50 menit kemudian di sambut seorang bapa yang baik dan ramah beliau adalah Papi wito orang menyebutnya, papi dari semua orang di bima menurut kami, karena hamper dimana mana beliau di kenal masyarakat kota bima.


Setelah kami mengambil barang selanjutnya kami langsung dibawa  menuju pegunungan donggo dengan menumpang mobil Avanza silver. sepanjang jalan kami menikmati perjalanan sembari melepas rindu dengan papi wito, kami larut dalam perbincangan, papi bercerita betapa dahsyatnya banjir bandang yang meluap di kota bima. Bagaimana banyak cerita yang menakutkan dan menyedihkan, ada rumah yang rata dengan tanah, harta benda dari yang ringan sampai berat hanyut di bawa derasnya air. Trauma yang dirasakan anak-anak kecil sampai sekarang masih melekat.


Kurang lebih 4 - 5 jam kami sampai di sebuah gereja kecil di donggo, kami di suguhi makan siang yang dimakan sore, ayam goreng kampong dengan ditemani sayur hijau di hiasi tahu donggo dan di tutup buah rambutan yang baru berbuah. Makan siang menjelang sore berakhir selanjutnya kami menuju sebuah gereja tua yang memprihatinkan dan itulah tempat dimana besoknya akan berlangsung acara KKR anak dan pemuda, Setelah berkoordinasi dengan beberapa orang termasuk penatua di gereja tersebut. kamipun menuju ke penginapan di kabupaten dompu, kurang lebih 5 km, malam mulai menjemput kami, sebelum kami beristirahat kami menuju ke sebuah pasar untuk membeli perlengkapan dapur yang kurang untuk acara besok, di lanjutkan makan malam.

Sabtu 30/1 kami bergegas menuju tempat acara pagi itu kira-kira pkl 09.00 mobil yang di kendarai oleh kak puji mennggalkan tempat penginapan dan melaju menuju tempat acara, acara pagi ini dimulai pukul 10.00 waktu setempat, acara KKR berjalan penuh hadirat Tuhan, kemudian di tutup dengan Fungames dan makan bersama seluruh jemaat dan memberikan hadiah, bingkisan dan beberapa sumbangan dari donatur. 

 
Sabtu 30/1 pkl 15.00 kami langsung menuju kota Bima, dan tiba pada pkl 18.00 langsung berkeliling untuk melihat suasana pasca banjir bandang yang terjadi sebulan yang lalu, betapa dahsyatnya kejadian itu terlihat dari sisa sisa sampah, dan kerusakan bangunan di seluruh kota bima. kami gambarkan bima di selimuti kesedihan, trauma.
Minggu 1/2 pkl 07.00 kami melayani di ibdah raya  Gereja Pantekosta di Indonesia di kota bima, kak Yudi dari Rajawali kecil menyampaikan kebenaran Firman Tuhan tentang Iman mengalahkan ketakutan.









Minggu 1/2 pkl 10.00 kami melayani anak-anak di KKR anak SE KOTA BIMA, woww Tuhan melawat anak-anak.KKR yang di hadiri oleh anak-anak dari berbagai denominasi gereja ini di isi acara Pujian penyembahan, Panggung boneka dan magic gospel, lewat pesan "bangkitlah kota bimaku" kak puji memotifasi anak anak untuk memandang Tuhan Yesus yang sayang anak-anak, lewat kejadian bencana alam anak-anak harus terus bersyukur. di tutup dengan doa untuk bima dan para pemimpin.





Minggu 1/2 pkl 18.00 kembali kami melayani  ibadah raya sore.
Senin 2/2 pkl 08.00 saatnya persiapan acara lomba menggambar, acara di mulai pukul 10 dan berakhir pukul 15, anak-anak sangat antusia, mereka seakan melupakan kejadian sebulan yang lalu….anak-anak menceritakan lewat gambar yang mereka coretkan di kertas putih, ada yang rumahnya hanyut, mobilnya terbawa derasnya air dan ada juga yang mengenang betapa sedihnya saat itu.

Kami menysukuri apa yang kami lakukan karena kami melihat anak-anak bergembira, kak puji menghibur lewat dongeng yang lucu dan permainan sulap yang memukau namun sarat dengan pesan karakter.
Perjuangan kami menuju bima tidak sia-sia, sumbangan bapak dan ibu di Jakarta bahkan dimana mana tidak sia sia juga karena lewat bapak dan ibu mereka bias tersenyum, dan tetap bersyukur. PJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar